Add caption |
"1 Nyanyian. Mazmur Daud. 2 Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah hai jiwaku, 3 bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar. 4 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; 5 sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan. 6 Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah, dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi.
Bacaan Firman : Matius 15 : 1-20
Ayat Emas : ayat 11
"Peintah Allah dan adat istiadatn Yahudi"
Add caption |
Renungan :
Nah, jika sudah baca perikop alkitab di atas, sekarang ini saatnya kita untuk merenungkannya. Perikop ini menceritakan tentang adat istiadat orang Yahudi, yaitu sebelum makan harus mencuci tangan terlebih dahulu, karena jika tidak akan dianggap najis. Namun suatu ketika, murid-murid Yesus melanggarnya. Sehingga menimbulkan tanya bagi para Ahli Taurat dan Orang Farisi, "Mengapa murid-muridMu melanggar adat istiadat nenek moyang kita?" (ayat 2a) Namun jawab Yesus, ".....Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."(ayat 9) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." (ayat 11)
Nah, dari situ sudah cukup jelas, bahwa makanan yang kita makan (Masuk dalam mulut kita), yang bagi orang Islam haram (Seperti : Daging Babi) bagi kita itu tidak haram/najis. Karena, menurut Ajaran Kritus di ayat 17 "Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?"
Jadi, makanan yang masuk kemulut, akan masuk ke perut kemudian sari-sarinya di serap oleh tubuh untuk menyehatkan tubuh kita, dan pada akhirnya makanan itu akan di buang ke jamban. Sehingga itu tidak menajiskan.
Kemudian, yang menajiskan kita adalah sesuatu yang keluar dari mulut kita (dalam bentuk ucapan, biasanya). Berarti seperti ucapan-ucapan yang tidak terpuji, sumpah serapah, pkoknya segala ucapan yang menimbulkan sakit hati orang lain dan Tuhan Yesus.
Nah, dari itu semua, Tuhan mengingatkan kita, supaya kita berhati-hati dalam berkata-kata. Janganlah sampai, kata-kata kita menyakiti hati orang lain, terlebih kepada Tuhan. Jangan sampai Murka Allah timbul,,,
ok.ok.ok.... heheh ^_^
AMIEN..
Doa :
Ya, Tuhan Allah Bapa Kami ajarlah kami, supaya kami terus berkata-kata yang menjadi berkat bagi sekitar kami, jangan biarkan Roh jahat mempengaruhi kami untuk berbicara yang tidak terpuji. Amien.
Add caption |
Sumber : Renungan Sekolah Minggu, Pamong Bu Ali (Minggu, 31 Juli 2011)
0 komentar:
Posting Komentar